Rabu, 30 Januari 2013

Kartini Mutiara Indonesia



Kau bagaikan mutiara
Bersinar cerah di pagi hari
Berkilau cahayamu di petang hari
Menyinari bumi pertiwi
Membuka wahana kebodohan kaum wanita
Dari penindasan para penjajah
Ibu kau pahlawan bangsa
Mendidik para wanita Indonesia
Dengan kegigihanmu kau angkat derajat kaummu
Kini kau melahirkan para guru, dokter,
Insinyur, dan semua profesional
Sebagai pelita tuk penerang ibu pertiwi

Selasa, 29 Januari 2013

Nenek Pengemis Misterius


“Ibu, Ayah, Nenek… aku berangkat ke sekolah sekarang.. Sampai Jumpa nanti !!” sambil melambaikan kedua tanganku sebelum aku masuk ke dalam mobil. Hari ini aku berharap bertemu nenek itu lagi. Aku ingin memberikan bekal makanan padanya, seperti yang selama ini aku lakukan setiap bertemu dengan nenek itu.
            Nama ku Cheon Ji, Yeo Cheon Ji dan ini lah kebiasaanku setiap akan berangkat ke sekolah. Aku seorang siswi SMP kelas 3 di SMP Won Chul. Satu keanehan yang kumiliki, aku tidak menyukai teh. Jujur saja, aku telah melupakan kapan terakhir kalinya aku meminum teh sejak aku sembuh dari demamku. Aku memiliki seorang sahabat sekaligus teman sebangku, ya, dialah Ma Jung Chun.
            “Hey, Cheon Ji… Yeo Cheon Ji !! Di sini.. sebelah sini..” suara salah seorang teman dari arah tangga depan menuju ruang kelasku. “Ya ?” jawabku sambil menoleh ke arah suara itu. “Jung Chun-ah !!!” mataku membelalak begitu melihatnya, tak kusangka, sahabatku telah menunggu di sana, aku berlari sambil melambaikan tangan padanya. “Jung Chun-ah ! Apa kau sedang menungguku ?” tanyaku sambil memeluk tangan Jung Chun dan menariknya ke sampingku. “Ah.. kau ini ! Tentu saja aku menunggumu.. buku ku, kau tak lupa membawanya kan??” toleh Jung Chun. Aku hanya menjawab dengan senyumanku.
            Pelajaran sekolah telah dimulai. Kabarnya hari ini kami akan pulang cepat karna akan ada perenovasian pada tiap kelas di sekolahku. Teng.. teng.. teng… bel pulang berbunyi. Aku membereskan semua peralatanku.. “Jung Chun-ah ! Hari ini aku akan menunggu nenek misterius itu lagi. Apa kau mau ikut ?” .
            “Tentu saja, aku juga ingin tau dia itu siapa.. bukan kah akhir-akhir ini kau selalu membantunya? Kau masih tak tahu di mana keluarganya? Aku kasihan padanya yang selalu mengemis di sekitar rumahmu..” ujar Jung Chun sambil mengemasi buku-bukunya.
            “Aku juga tak tahu..” jawabku dengan bingung. “Setiap aku bertanya padanya tentang di mana keluarganya, dia selalu terdiam dengan tatapan sedih.. Aku jadi tak berani melanjutkan ucapanku..” lanjutku dengan ekspresi yang bertanya-tanya.
            Aku dan Jung Chun pulang dengan naik kereta bawah tanah. Kami duduk sambil memakan permen kesukaanku, aku melihat sekitar dan tercengang saat tiba-tiba duduk seseorang yang ku kenal di depanku. “Nenek itu… lihat dia, dia sedang  menangis..!!” ucapku dengan menatap nenek itu penuh kesedihan. “Apa maksudmu?” Tanya Jung Chun yang tak tahu nenek itu berada di sampingnya. Jung Chun melihat ke arah yang sama denganku. “Kau benar ! Nenek itu menangis, sebenarnya apa yang dipikirkannya?” Jung Chun bertanya-tanya ketika melihat nenek itu menangis dalam diam.
            Perhentian berikutnya… suara operator mengagetkan kami saat akan mendekati nenek itu. Kami harus turun diperhentian ini. “Cheon Ji-ah ! Ayo cepat!! Kita harus turun… nenek itu mungkin nanti akan muncul di depan rumahmu lagi..” teriak Jung Chun padaku di depan pintu kereta. Aku tak mendengar teriakkannya dan tetap berjalan mendekati nenek itu, hingga akhirnya kereta yang kunaiki berjalan lagi. “Cheon Ji-ah !! Hey, Yeo Cheon Ji !! Apa kau tak mendengarku? Turunlah sekarang !! Yeo Cheon Ji!!!” teriak Jung Chun sambil mengetuk-ketuk pintu kereta yang tertutup. Aku tetap menghampiri nenek itu seakan terhipnotis sesuatu. “Nenek.. apa yang kau lakukan di sini sambil menangis? Apa ada yang menyakitimu?” tanyaku sambil menahan air mataku.
            “Nak, itu kah kau? Kau di sini..” nenek itu menatapku dengan air mata membanjiri pipinya. “Ya, nek, ini aku Cheon Ji, gadis manis yang selalu menemanimu saat kau duduk di depan rumahku.” gurauku dengan mataku yang sudah berkaca-kaca. “Kau manis sekali, kau juga lucu, pandai sekali berbicara..” senyum nenek itu, terlihat seperti mencoba menutupi kesedihannya. “Nenek.. kenapa kau menangis? Jujur saja padaku.. aku tidak menyukai senyummu yang kau paksakan itu !” tanyaku dengan tegas berpura-pura memarahi nenek itu. “Anak nakal.. kau berani mengataiku !” ucap nenek itu membuatku tertunduk. “Aku hanya bercanda.. aku tidak apa-apa..” lanjut nenek itu. “Lalu kenapa kau menangis ?” tanyaku penasaran.
            Perhentian terakhir… suara operator itu membuatku tersadar bahwa aku telah melewatkan 2 perhentian untuk pulang. Aku harus segera turun, di perhentian terakhir ini, jalan menuju ke rumah sangat lah jauh. Aku harus 2 kali naik bus untuk pulang. “Ahh nenek.. aku harus segera turun.. ini perhentian terakhir siang ini. Sore nanti apakah kau kan datang ke rumahku lagi?” tanyaku dengan kecewa. “Iya, nak, aku akan datang..” kata nenek itu dengan tersenyum.
            “Aku pulaaannggg !!” teriakku di depan gerbang rumahku sambil menekan bel. Dari kejauhan datang lah Jung Chun. “Hey, Yeo Cheon Ji ! Apa kau ini sudah gila? Kau ini benar-benar...” sentak Jung Chun dengan tatapan kekhawatiran. “Terima kasih telah khawatir padaku.. sungguh aku minta maaf, aku tak mendengarmu tadi !” jawabku dengan nada lemas karena saat itu aku juga sudah lelah sekaligus merasa menyesal pada sahabatku ini. “Kau ini ! Apa kau tahu? Aku juga menunggumu di perhentian berikutnya, tapi kau…” secepat kilat aku menyela pembicaraannya. Gerbang rumahku terbuka dan aku segera masuk. “Sudahlah.. Aku harus masuk, tunggulah aku di dalam, aku kan menjelaskan sesuatu.”
            “Ibu.. apa yang kau lakukan ? Kenapa menangis ?” Aku dan temanku tertegun saat melihat ibuku duduk menangis di ruang depan. Ibuku hanya terdiam. Aku mendekatinya dan melihat album foto yang dipeluk ibuku. Saat melihat foto itu, sungguh aku tertegun seperti orang bodoh, aku seperti mengenal orang itu. “Ibu.. ibu.. dia ini siapa? dia siapa?” tanyaku dengan berkaca-kaca. “Maaf Cheon Ji.. maaf ! Dia adalah nenekmu!” ujar ibuku. “Apa?? Nenekku??” aku tertegun penuh kebingungan. “Ibu mendengar nenekmu jatuh ke dalam jurang saat mencari kayu dan menghilang. Kau masih berusia 4 tahun waktu itu. Selama 10 tahun Ibu terus mencari dan memikirkannya.. tapi.. belum juga ada kabar dari pihak pencarian. Ibu ingat, kau selalu menangis saat tidak bertemu dengannya” lanjut ibuku sambil menangis tersedu-sedu. Air mataku jatuh, Jung Chun menghampiriku dan memelukku, dia melihat foto itu dan ikut menangis. Tak pernah disangka, nenek pengemis itu adalah nenekku yang tak pernah ku sadari sebelumnya. Suasana semakin pecah saat aku bercerita pada ibuku di kamarnya, Jung Chun menungguku di kamarku.
            “Ibu, bagaimana ini? Aku bahkan tak mengenali nenekku sendiri..’ tanyaku dengan tangis yang semakin pecah. “Dia.. Apa benar nenekmu menjadi seorang pengemis di sekitar rumah kita? Kenapa Ibu tak pernah melihatnya?” Tanya ibuku sambil menahan air matanya yang sudah menggenang. “Itu karena dia selalu menutupi wajahnya yang penuh bekas luka. Sekarang aku tahu dari mana nenek itu mendapatkan bekas luka itu. Aku bisa mengenali nenek saat melihat tatapan matanya. Mereka sama. Sore ini aku kan bertemu dengannya. Apa Ibu mau ikut ?” Ceritaku penuh kesedihan. “Ibu akan ikut, tapi Ibu akan melihatnya dari kejauhan, Ibu pikir nenekmu tahu bahwa kau cucunya, hanya saja dia pasti merasa malu mengatakannya padamu dan dia mungkin juga merasa tak berguna lagi, oleh karenanya nenekmu tak mau bertemu Ibu meskipun dia berada di depan Ibu. Itu sifat nenekmu, sama sepertimu..” Jelas ibuku dengan tatapan kosong. Aku menemui Jung Chun dam memeluknya tanpa banyak berkata. Kaki dan tanganku gemetaran seakan aku tak mempercayai semua ini. “Aku bersamanya selama ini.. Maaf aku tak tahu.. maafkan aku..” gumamku sambil memeluk Jung Chun. Jung Chun menepuk-tepuk penggungku, mencoba untuk menenangkan diriku. Aku mengantar Jung Chun sampai di depan gerbang rumahku. “Jung Chun-ah ! Terima kasih atas segalanya…” seruku. “Kau ini.. aku kan sahabatmu.. memangnya siapa lagi !” jawab Jung Chun penuh ketenangan. Aku tersenyum menatapnya.
            Sore ini aku menunggunya di depan rumah bersama Ibuku, “Dia mungkin tak datang..” ucapku penuh kekecewaan. “Nenekmu adalah orang yang selalu menepati janjinya.. Ibu yakin itu !”. Aku berjalan menuju ke jalan raya tempat aku dan nenekku bertemu pertama kali bersama ibuku. Saat menyeberang jalan aku melihat seorang nenek yang menjatuhkan barangnya aku membantunya, saat itu ibuku sudah sampai di seberang jalan dan tak menyadari kalau aku sudah tak di sampingnya karena Ibuku menatap ke arah keramaian untuk mencari nenekku.
            Lampu penyeberangan sudah berkedip menandakan waktu penyebrangan akan habis, aku masih membantu nenek itu. Lampu pejalan berwarna merah, aku segera menyeberangkan nenek itu. Tapi sebuah kalung milik nenek yang kubantu itu jatuh di tengah jalan. Nenek itu telah sampai di seberang jalan. Aku pergi mengambil kalung itu. Saat aku berbalik aku melihat Ibuku dan nenek yang ku bantu berpelukan. Aku segera menghampiri mereka. “Nenek..? Kau nenek itu kan ?” tanyaku perlahan. “Ibu.. benarkah itu nenek?” lanjutku bertanya pada Ibu. “Iya Cheon Ji.. inilah nenek mu..” jawab Ibuku dengan senyum tangis kebahagiaan. “Nenek, kataknlah sesuatu ?” tanyaku pada nenek. “Cucuku.. selama ini aku tahu kau cucuku.. kau sangat baik seperti Ibumu..” jawab nenek dengan tangis harunya.
            “Tapi kenapa nenek tak mau mengatakannya padaku kalau nenek mengenaliku ?” tanyaku. “Maaf, nenek berpikir bila nenek memberitahumu kau tidak akan pernah percaya karena nenek seorang pengemis.” Jelas nenek. “Tidak nenek.. tidak… aku selalu berharap memiliki nenek sepertimu..” ucapku sambil memeluk nenek. Tiba-tiba dari seberang aku melihat Jung Chun melambaikan tangannya padaku sambil menangis haru. Jung Chun ikut merasa bahagia melihat pertemuan kami.

~TAMAT~

Minggu, 27 Januari 2013

CAHAYA (IPA - FISIKA)


“CAHAYA”


Cermin Cekung

Cermin Cembung




Cermin Datar
  






A.    PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata. Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dengan medan magnet. Jika terdapat cahaya, berarti juga terdapat sumber cahaya. Sumber cahaya ialah benda-benda yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri, misalnya, matahari, lampu, lilin.
1.  Sifat – Sifat Cahaya
a.      Cahaya merambat lurus,
b.      Cahaya dapat menembus benda bening,
c.       Cahaya dapat dipantulkan,
d.     Cahaya mengalami pembiasan,
e.      Panjang gelombang antara 4000 A sampai 7000 A,
f.        Kecepatan rambat 300.000 km/detik,
g.      Frekuensinya 3,9 x 1014 Hz – 7,5 x 1014 ,
h.      Cahaya memiliki energi, dan
i.        Cahaya dapat ditangkap oleh mata.

Berkas cahaya adalah kelompok sinar-sinar cahaya, digolongkan atas :

a)      Berkas cahaya menyebar (divergen), yaitu berkas cahaya yang berasal dari suatu titik kemudian menyebar ke beberapa arah.
Contoh : berkas cahaya yang berasal dari lilin yang menyala.
b)     Berkas cahaya sejajar, yaitu berkas cahaya yang arahnya sejajar satu sama lain.
Contoh : berkas cahaya yang keluar dari lampu senter yang telah disejajarkan oleh reflector / cermin cekung.
c)      Berkas cahaya mengumpul (konvergan), yaitu berkas cahaya yang menuju ke satu titik tertentu.
Contoh : berkas cahaya yang melewati lensa cembung.

B.   BAYANG-BAYANG
1.      Benda Tembus Cahaya dan Benda Tidak Tembus Cahaya
Benda dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a)      Benda tak tembus cahaya, contoh : buku, papan, karton. Benda-benda ini tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya.
b)     Benda tembus cahaya, contoh : kertas yang tipis yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya.
c)      Benda bening, contoh : kaca bening yang dapat meneruskan hamper seluruh cahaya yang diterimanya.

2.      Cahaya Merambat Lurus
Cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus.

3.      Bayang-Bayang Benda
Bayang-bayang benda terdiri atas :
a.      Umbra, yaitu baying-bayang gelap pada layar akibat dari cahaya yang tidak dapat menembus benda (baying-bayang inti)
b.      Penumbra, yaitu baying-bayang kabur sebagai baying-bayang tambahandi pinggir baying-bayang inti (umbra).
c.        
C.  PEMANTULAN CAHAYA
1.      Jenis-jenis Pemantulan Cahaya
Cahaya apabila mengenai suatu dinding / cermin datar akan memantul.
Jenis-jenis pemantulan cahaya adalah :


a.       Pemantulan baur (difus)

Pemantulan baur (difus) adalah pemantulan yang terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang permukaannya kasar (tidak rata) sehingga cahaya akan dipantulkan ke beberapa arah yang tidak tertentu.


b.      Pemantulan teratur

Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang permukaannya licin dan mengkilap, sehingga arah pantulan cahaya menuju ke suatu arah tertentu.



2.      Hukum Pemantulan Cahaya
Dalam pembicaraan tentang pemantulan cahaya digunakan beberapa pengertian di antaranya :
a.      Sinar datang (sinar jatuh) : sinar yang datang lurus menuju permukaan benda.
b.      Sinar pantul : sinar yang dipantulkan dari permukaan benda.
c.       Titik datang (titik jatuh sinar) : titik pada permukaan benda dimana sinar itu jatuh dan dipantulkan.
d.     Garis normal : garis yang dibuat melalui titik jatuh sinar dan tegak lurus permukaan benda.
e.      Sudut datang (sudut jatuh sinar) : sudut yang dibentuk antara sinar jatuh dan garis normal.
f.        Sudut pantul : sudut yang dibentuk antara sinar pantul dan garis normal.

Dari percobaan menunjukkan adanya hukum pemantulan cahaya, yang bunyinya :
1)      Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul berada pada satu bidang datar.
2)      Besarnya sudut datang = sudut pantul.

D.  CERMIN
Cermin adalah semua benda, baik yang terbuat dari kaca logam / cairan, yang permukaannya licin dan mengkilap, serta bersifat :
a.     Memantulkan secara beraturan berkas cahaya yang diterimanya.
b.    Dapat membentuk bayangan dari benda yang ada didepannya.

1.        Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin di mana bagian yang menentukan cahaya, permukaannya adalah datar. Garis normalnya adalah garis yang melalui titik jatuh sinar dan tegak lurus bidang cermin.
a.      Sifat bayangan dan pemantulan cahaya pada cermin datar
@ Bayangan maya,
@ Tegak seperti benda,
@ Simetris,
@ Berkebalikan sisi,
@ Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin.

b.      Cara melukis bayangan pada cermin datar
1)      Sinar 1 yang menuju cermin dipantulkan berimpit dengan sinar datang (sudut datang = sudut pantul)
2)      Sinar 2 yang datang menuju cermin dengan sudut  α dipantulkan dengan sudut  α pula.
3)      Perpanjangan sinar pantul 1 dan 2 (dilukis dengan garis putus-putus) akan berpotongan. Pada perpotongn inilah terletak bayangan benda.

c.       Banyaknya bayangan yang terbentuk dari pemantulan pada cermin datar
Rumus :












d.      Manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari
ü  Sebagai cermin untuk berhias,
ü  Pada periskop

2.        Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin dimana bagian yang memantulkan cahaya, permukaannya berupa cekungan, dan merupakan bagian dalam dari suatu bola.
a.   Ciri-ciri cermin cekung
  Melengkung ke dalam,
  Bagian pinggirnya tebal; sedangkan bagian tengahnya tipis,
  Dapat mengumpulkan berkas sinar (konvergen),
  Titk kumpulnya disebut titik fokusnya yang bernilai positif (+),
  Memiliki sinar istimewa.
b.   Sinar-sinar Istimewa pada cermin cekung

a)      Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan ke titik F
b)     Sinar datang yang melalui titik F dipantulkan sejajar sumbu utama.
c)      Sinar yang datang yang melalui titik M dipantulkan  kembali ke titik M.


c. Menentukan sifat bayangan pada cermin cekung
1)      Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cekung yang bendanya terletak di ruang III : Nyata, terbalik, dan diperkecil.

2)      Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cekung yang bendanya terletak di ruang II : Nyata, terbalik, dan diperbesar.

3)      Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cekung yang bendanya terletak di ruang I : Maya, tegak, dan diperbesar.

4)      Sifat bayangan yang terjadi pada cermin cekung yang bendanya terletak tepat dititik pusat kelengkungan cermin (M) :
Nyata, terbalik, tinggi bayangan sama dengan benda, dan terletak pada pusat kelengkungan cermin (M).
5)      Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cekung yang bendanya terletak tepat di titik fokus (F) :
Tak berhingga sebab sinar pantulannya tidak berpotongan.

d. Rumus cermin cekung


Keterangan :
f           = fokus / titik api
R          = jari-jari / pusat kelengkungan
so            = jarak benda
si             = jarak bayangan
M         = perbesaran
ho            = tinggi benda
hi         = tinggi bayangan


e.    Manfaat cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari
1)      Cermin cekung dapat memperbesar bayangan sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, contohnya untuk mencukur.
2)      Cermin cekung digunakan sebagaipemantul (reflector) pada lampu sorot mobil, motor, dan lampu senter.
3)      Sebagai penerang kaca objek pada mokroskop.

3.        Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin di mana bagian yang memantulkan cahaya.
a.   Ciri-ciri cermin cembung :
1)      Melengkung keluar,
2)      Bagian pinggirnya tipis sedangkan bagian tengahnya tebal,
3)      Dapat menyebarkan berkas sinar (divergen),
4)      Titik penyebarannya disebut titik fokusnya, yang bernilai negatif (-)
5)      Memiliki sinar istimewa,
6)      Bagian-bagian cermin cembung sama dengan cermin cekung.


b.   Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung

  •     Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik F.
  •     Sinar datang ke titik F dipantulkan sejajar sumbu utama
  •   Sinar datang ke titik M dipantulkan kembali dari titik M ke arah yang berlawanan dengan sinar datang.

c.    Menentukan sifat bayangan pada cermin cembung
Sifat bayangan yang terbentuk : maya / semu, tegak, diperkecil, berada di belakang cermin.

d.   Rumus cermin cembung



Keterangan :
f           = fokus / titik api
R          = jari-jari / pusat kelengkungan
so            = jarak benda
si             = jarak bayangan
M         = perbesaran
ho            = tinggi benda
hi         = tinggi bayangan

e.   Manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari
Pada kaca spion sepeda motor / mobil.

E.     PEMBIASAN CAHAYA
1.        Pengertian Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya (refraksi) adalah pembelokan arah rambat cahaya ketika memasuki medium lain yang berbeda kerapatan optiknya. Contoh : pensil yang dimasukkan kedalam gelas berisi air akan tampak seperti patah.
ü  Syarat terjadinya pembelokkan cahaya : Pembiasan cahaya terjadi apabila berkas cahaya merambat dari suatu medium (zat perantara) menuju ke medium lain dengan arahnya.
ü  Cahaya akan dibiakan mendekati garis normal jika :
a.      Cahaya berasal dari kecepatan tinggi menuju kecepatan rendah.
b.      Cahaya berasal dari optik kurang rapat menuju optik lebih rapat.
ü  Cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal jika :
a.      Cahaya berasal dari kecepatan rendah menuju kecepatan tinggi.
b.      Cahaya berasal dari optik lebih rapat menuju optik kurang rapat.

2.        Hukum – hukum Pembiasan oleh Snellius
a.      Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada sat bidang dan berpotongan di satu titik.
b.      Sinar datang dari medium kurang rapat dapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekat garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat dapat ke medium kurang rapat dibiaskan mendekat garis normal.

3.      Indeks Bias Medium :
Merupakan nilai perbandingan antara proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias pada bidang pembias.
a.        Menurut Christian Huggens dirumuskan :

a.        Menurut Christian Huggens dirumuskan :
Keterangan :
n = indeks bias zat
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s)
v = kecepatan cahaya dalam zat (m/s)



b.        Menurut Hukum Snellius








4.      Pembiasan Cahaya pada Prisma
Prisma adalah benda bening yang terbuat dari gelas yang dibatasai oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu.

Ada dua macam prisma, yaitu :
  Prisma siku – siku sama kaki yang bersudut 90° dan 45°
  Prisma sama sisi yang bersudut 60°

Jalannya sinar pembiasan pada prisma :
sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh oleh perpotongan dari perpanjangan sinar datang dengan perpanjangan sinar bias yang meninggalkan prisma.



F.    LENSA
Merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa cembung berbentuk tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.

1.     Lensa Cembung (Lensa Konvergen / Konveks / Positif)
a.     Bentuk – bentuk Lensa Cembung :
Lensa cembung memiliki 3 bentuk :
  Konkaf – kenveks / cembung cekung
  Bikonveks / cembung – cembung (cembung rangkap)
  Plan – konveks (cembung datar)


b.    Ciri – ciri Lensa Cembung
ü  Mengumpulkan cahaya (konvergen)
ü  Fokusnya bernilai positif (+)

c.      Sinar – sinar Istimewa pada Lensa Cembung
Sinar – sinar Istimewanya, yaitu :
(1)        Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus yang terdapat di belakang lensa.
(2)      Sinar datang melalui fokus yang terdapat di depan lensa di biaskan sejajar sumbu utama.
(3)      Sinar datang melalui titik pusat optic diteruskan tanpa di biaskan.

d.    Manfaat Lensa Cembung dalam kehidupan sehari-hari
-          Kaca pembesar (Lup),               - Mikroskop dan kamera,
-          Kaca mata,                                 - Teropong.




2.     Lensa Cekung :
a.      Bentuk – bentuk Lensa Cekung :
Lensa cekung memiliki tiga bentuk, yaitu :
  Bikonkaf / cekung – cekung (cekung rangkap).
  Plan – konkaf / ceng datar.
  Konveks – konkaf / cekung cembung.

b.      Sinar – sinar Istimewa pada Lensa Cekung
1)        Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan dari titik fokus.



2)      Sinar datang seakan – akan menuju fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

3)        Sinar datang melalui titik pusat optic diteruskan tanpa dibiaskan.




c.    Manfaat Lensa Cekung dalam Kehidupan Sehari-hari
Memfokuskan bayangan hingga tepat jatuh pada retina mata (menolong penderita rabun jauh dengan lensa cembung (-))


G. ALAT – ALAT OPTIK
Alat optik merupakan alat yang menggunakan cermin dan lensa yang memanfaatkan sinar cahaya yang dapat dipantulkan dan dibiaskan yang dimanfaatkan untuk melihat.
Alat optik yang alamiah adalah mata dan alat optik buatan diantaranya kaca mata, kamera, lup, mikroskop, periskop, dan teropong.
1.        Mata
Merupakan Alat optik utama yang alamiah.

a.       Cacat mata :
Terdiri dari :
1)      Mata Miopi (Rabun Jauh)


2)      Mata Hioermetropi (Rabun Dekat)



3)      Mata Presbiopi (Mata Tua)
Ciri – ciri :
  Tidak dekatnya lebih jauh dari mata normal.
  Titik jauhnya lebih dekat dengan mata normal.

Mata presbiopi dapat ditoling dengan kacamata rangkap, yaitu lensa cembung diletakkan di bagian bawah kaca mata untuk melihat dekat, dan lensa cekung diletakkan di bagian atasnya untuk melihat jauh.


2.      Kamera
Kamera bekerja berdasarkan cahaya yang jatuh melalui lensa dan bayangan yang dihasilkan akan jatuh pada film fotografi yang peka cahaya dan mengandung unsure kimia. Menggunakan lensa cembung (Konvergen). Bayangan bersifat : nyata, terbalik, dan diperkecil.


3.      Lup
Merupakan suatu alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung dengan jarak fokus yang dekat. Sifat bayangan dari lup : maya, diperbesar, dan tegak. Lup biasa digunakan oleh : tukang servis arloji, ahli tekstil, ahli permata, dan para ahli biologi.


4.      Mikroskop

Merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati benda – benda yang sangat kecil supaya tampak lebih besar. Mikroskop sederhana terdiri atas 2 buah lensa cembung yang mempunyai jarak fokus pendek.

Prinsip kerja mikroskop :
ü  Objek yang diamati diletakkan di ruang II, supaya bayangan yang dibentuk bersifat : nyata, terbalik, diperbesar.
ü  Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif merupakan benda untuk lensa okuler.
ü  Lensa okuler dapat diatur supaya benda bagi lensa okuler terletak di antara fokus utama dan pusat optik dari lensa okuler.
ü  Lensa okuler selanjutnya berperan sebagai lup, yang menghasilkan bayangan bersifat : maya, terbalik, diperbesar.

5.      Teropong
Merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda – benda yang jauh supaya terlihat lebih dekat, besar, dan jelas.
Pada teropong terdapat 2 buah lensa cembung. Lensa cembung yang mengarah ke benda disebut Lensa Objektif sedang yang mengarah ke amata disebut Lensa Okuler.
Macam – macam teropong :

1)        Teropong Bintang :
Alat optik ini digunakan untuk mengamati bintang / planet di anatariksa, agar benda yang jauh letaknya itu tampak lebih dekat dan lebih jelas.

2)        Teropong Bumi :
Alat optik ini digunakan untuk mengamati benda – benda di permukaan bumi yang jauh tempatnya, sehingga bayangan yang dihasilkan harus tegak.

3)        Teropong Prisma :

Merupakan teropong yang praktis karena pembalikan jalannya cahaya dilakukan dengan pemantulan sempurna berkas cahaya dari lensa objektif sebanyak 4 kali oleh 2 buah prisma kaca siku – siku samakaki yang letaknya bersilangan.

Keuntungan menggunakan Lensa Prisma :
ü  Menghasilkan bayangan yang terang,
ü  Dapat dibuat pendek sekali,
ü  Daya stereskopisnya besar.

6.      Periskop

            Alat optik ini biasa digunakan kapal selam untuk mengintai musuh atau melihat benda – benda yang ada di permukaan air. Periskop terdiri dari : 1 lensa cembung sebagai objektif dan 2 prisma siku – siku samakaki serta 1 lensa dembung sebagai okuler.